Demikian disampaikan Oscar Darmawan, co-founder situs jual beli bitcoin www.bitcoin.co.id, kepada beritasatu.com.
“Tiongkok adalah pasar terbesar bitcoin dengan 50 persen peredaran
bitcoin, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 35 persen. Indonesia dan
negara-negara lain hanya 1 persen atau kurang,” ujar Oscar.
Nilai peredaran bitcoin di Indonesia, menurut Oscar, baru mencapai
sekitar Rp 2 miliar per bulan. Jumlah yang sangat kecil dibandingkan
dengan Tiongkok yang mencapai sekitar 230 juta yuan per hari (Rp 460
miliar). Bahkan di puncaknya, transaksi bitcoin di Tiongkok bisa
mencapai Rp 1 triliun per hari.
“Kalau AS dan Tiongkok sudah tren, India dan Indonesia bisa menjadi
pasar besar berikutnya. Tapi semua itu kembali kepada para ‘merchant’
dan para investor sendiri,” ujar pria berusia 28 tahun tersebut.”Saat
ini jumlah investor dan ‘merchant’ yang menerima bitcoin masih sedikit”.
Investasi di bidang bitcoin memang terlihat menggiurkan. Di akhir
2012, 1 btc dijual dengan harga US$13,5 namun di awal Desember tahun
ini, harganya naik hingga US$1.200 per 1 bitcoin. Harga 1 btc saat ini
adalah US$742, dibandingkan dua hari lalu di kisaran US$500-US$600.
“Kemarin harga bitcoin sempat jatuh hingga 50 persen akibat bank
sentral Tiongkok melarang perbankan Tiongkok melakukan ‘clearing’
terhadap transaksi bitcoin. Bitcoin sendiri tidak ilegal, namun investor
panik sehingga terjadi aksi jual yang membuat harga bitcoin jatuh,”
ujar Oscar.
“Justru sekarang adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di bitcoin karena harganya lagi turun,” tambahnya.
Di www.bitcoin.co.id, per 20 Desember, 1 btc diperdagangkan dengan kurs beli Rp 9,3 juta dan jual Rp 7,7 juta.
“Keuntungan bitcoin dibanding mata uang konvensional adalah tidak ada
inflasi. Kondisi suatu negara kadang-kadang membuat bank sentral
mencetak mata uang lebih banyak sehingga inflasi. Di bitcoin, inflasi
tidak mungkin karena jumlahnya tetap,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa investor bitcoin di Indonesia masih sedikit. Jumlahnya diperkirakan sekitar 100-an orang.
“Untuk meningkatkan kesadaran akan bitcoin, rencananya kami akan
mengadakan seminar-seminar dan meluncurkan buku,” ujarnya.”Target saya
adalah menaikkan nilai transaksi bitcoin di Indonesia dari Rp 2 miliar
per bulan menjadi Rp 2 miliar per hari”.
Oscar mengingatkan, bagi yang ingin mencoba bitcoin agar menyiapkan
investasi minimal Rp 100 juta dan harus siap kehilangan investasinya,
karena nilai tukar bitcoin sangat berfluktuasi.
“Sisihkan uang percobaan. Jangan uang tabungan ditarik. Resikonya,
kalau tiba-tiba demand-nya turun sekali harganya turun,” kata dia.
Namun, menurut penelusuran beritasatu.com, tidak mudah mencari situs
yang menerima bitcoin. Situs www.shopify.com dan wordpress adalah
contohnya.
Akan tetapi, situs seperti Amazon, iTunes, dan Google Store tidak
menerima bitcoin. Begitupula halnya dengan situs e-commerce local
seperti klikbca dan bhinneka.com.
“Di Indonesia memang belum banyak yang menerima bitcoin. Di antaranya
adalah www.republikhost.com dan www.ads-id.com. Di Tiongkok,
www.taobao.com juga sempat menerima bitcoin,” ujar Oscar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar